Friday 30 September 2016

Review Undangan Part 1: Design Undangan

Hello Bridezilla

Sesuai dengan topic list yang keenam, aku akan membahas Undangan. Enjoy reading!



Design Undangan (Sumber: Pribadi)

Undangan (Sumber: Pinterest)

Yap, konsep undangan yang aku buat terinspirasi dari model undangan di atas, so simple, yang aku dapatkan dari Pinterest. Konsep undangan yang aku buat bernuansa floral dengan dasar putih, toska dan gold, dengan design lipat tiga. Aku menghindari undangan hardcover, berkonsep amplop, jenis kertas yang mahal, atau grafis yang rumit, singkatnya aku mau undangan yang murah meriah. Untuk undanganku sendiri, aku ga pesan di Pasar Tebet atau di jasa-jasa grafis vendor undangan kebanyakan. Undangan ini aku pesan di salah satu tetangga yang memiliki usaha percetakan di daerah Bogor. PIC: Om Dani 0813 83796255

Dari jenis kertas, desain, warna, dll, semuanya sesuai dengan yang aku request, selain komunikasi via email, beliau juga sering datang ke rumah untuk mendiskusikan setiap progress undanganku (hahaha asik banget ga perlu repot). Dan lebih asiknya lagi, Om Dani ini ga segan untuk cetak dummy berkali-kali setiap ada revisi, bukan hanya sekedar sketsa. Jadi aku bener-bener bisa liat dengan detail penampakan warna, huruf, dan jarak setelah revisi. Om Dani juga menggratiskan kupon penukaran souvenir dan ucapan terima kasih. Lho kok ucapan terima kasih dicetak bareng undangan? emang ga dapet sekalian dari vendor souvenir? aku akan bahas lebih detail di part Souvenir. Keep reading, Bride to be.

Dari sekian banyak jenis kertas, aku pilih art carton 260gr. Aku sendiri yang pilih jenis kertas ini setelah baca beberapa sumber dan pertimbangan ini itu. Aku pilih warna putih polos, dengan tinta berwarna cyan dan gold untuk penulisan nama. Design undanganku lipat tiga, dengan sisi untuk membuka dibagian kiri, seperti membuka Al-Quran. Sisi dalam 1 untuk keterangan akad, sisi dalam 2 untuk keterangan resepsi, dan sisi dalam 3 dengan ukuran yang lebih kecil untuk Doa Nabi Muhammad SAW pada pernikahan putrinya Fatimah Azzahra dengan Ali bin Abi Tahlib. Sisi luar bagian tengah untuk cover, sisi luar bagian kanan untuk Save The Date dan Surat Ar-Ruum: 21, dan sisi luar yang lebih kecil untuk denah lokasi.


Cetak Dummy (Sumber: Pribadi)

Dan akhirnya design final tercipta setelah banyaknya revisi, bongkar pasang warna, jenis huruf, dll. Aku memilih floral corner dibandingkan vector, dan warnanya pun aku lebih memilih bawaan asli warna floralnya. Kemudian setelah sebelumnya warna untuk font berwarna hitam, aku ganti menjadi cyan dan gold untuk penulisan nama dan lafadz bismillah, sebelumnya aku sempet coba dengan paduan warna silver, tapi warnanya jadi ga hidup. Untuk laminasinya aku lebih memilih glossy dibandingkan doff, karena setelah cetak dummy dengan laminasi doff, undangan dengan laminasi doff terlihat lebih ringkih, halah. Intinya kurang gimana gitu kalo dilaminasi doff, jadi aku pilih laminasi glossy. Dan untuk laminasi glossy ini harganya juga lebih murah dibandingkan dengan laminasi doff.

Semua jenis floral atau vector yang aku gunakan di undanganku, lagi dan lagi terinspirasi dari Pinterest. Untuk konsep undangan floral yang lucu dan unik, sekarang gampang banget ditemuin, kalian tinggal tengok aja di instagram, buanyak, dan harganya bervariasi. Sebelum akhirnya berniat design sendiri, aku sempat melirik salah satu vendor undangan di instagram, undangan pernikahan murah 88. Undangannya lucu-lucu dan murah meriah, karena sepertinya si empunya atau owner memiliki visi (pandangan yang sama denganku) bahwa undangan ga perlu ribet dan mahal, yang penting sopan, indah, dan informatif, karena esensi undangan itu sendiri memberikan informasi. Begitu yang aku tangkap dari beberapa jawaban si empunya ketika ada pertanyaan dari customernya di comment instagramnya. Nah, dari instagram inilah kemudian menginspirasi aku untuk menambahkan tali agel diundanganku. Yap, karena menurutku konsep undangan dengan memakai amplop udah mainstream, jadi aku mencoba untuk memadankan undanganku dengan tali agel.


E-Invitation (Sumber: Pribadi)

Perburuan tali agel ini ga mudah Bridezilla, aku sampe cari tali ini ke toko bangunan. Karena waktu pertama kali ngeliat jenis tali ini, aku ga tau nama dari jenis tali tersebut. Setelah aku google, yang aku dapat adalah jenis tali rami, jadilah aku dan pasangan nyasar di toko bangunan untuk cari tali rami, dan hasilnya tali rami bukanlah tali yang aku cari. Aku sempet juga ke Pasar Sunan Giri, ada satu toko yang aku ingat menjual banyak jenis tali, tapi ternyata mereka juga ga menjual tali yang aku cari. Setelah hunting ke gramedia, dari pasar ke pasar dan dari toko bangunan ke toko bangunan lainnya, akhirnya aku nyerah, aku beli online. (note: to be honest, aku jarang banget belanja online, karena aku pribadi kurang suka, karena aku ga tau fisik barangnya seperti apa ketika aku melakukan transaksi, maka dari itu aku insist untuk nyari tali agel dari toko ke toko). Setelah aku liat-liat di instagram, ada beberapa account yang menjual tali agel yang sama, ada 6 account yang aku mintai harganya terlebih dahulu. Kemudian, setelah aku membandingkan masing-masing harga dengan jenis tali yang sama, aku memilih Nita Wijaya Craft. Aku pilih tali agel dengan diameter 2mm, aku beli gulungan sebanyak 400m seharga IDR 110.000, aku beli agak banyak karena tali agel ini aku gunakan juga untuk aksesoris souvenir, dan aksesoris bridesmaid card.


Undangan Final (Sumber: Pribadi)


Sekian untuk Review Undangan Part 1 nya, Bridezilla. Sampai jumpa di postingan selanjutnya, Review Undangan Part 2:  Cara Membuat Label Undangan. Stay tune!

Thursday 29 September 2016

Review Wedding Ring a.k.a Cincin Nikah: Toko Mas Nanjak

Hello Capengers

Welcome back! 

Sesuai dengan topic list yang kelima, di postingan kali ini aku akan membahas wedding ring alias cincin nikah alias cincin kawin. Seperti yang udah sering kali aku bilang di postingan sebelumnya, sebelumnya, dan sebelumnya lagi, bahwa semua informasi yang aku dapat dalam rangka menyiapkan acara pernikahan ku kemarin adalah 100% dari mbah google; hasil review blogwalking. Karena aku anak tunggal, ga punya saudara kandung, jadi ga punya pengalaman (pengalaman kakak/saudara yang lebih tua) menyiapkan pernikahan itu seperti apa. Begitupun keluarga pasangan belum punya pengalaman menikahkan, karena ini adalah kali pertama menikahkan anak. Dan cerita hunting cincin nikah pun juga bermula dari baca review di sana-sini. 



Salah Satu Model Cincin Nikah Yang Aku List (Sumber: Pinterest)


Here We Go...


Setelah aku kenyang membaca beberapa review toko mas untuk memesan cincin nikah atau cincin kawin, aku highlight beberapa toko mas yang kira-kira terjangkau dengan kantong kami, you would never be in my list, Tiffany & Co. Beberapa diantaranya Toko Mas Kaliem Blok M yang udah terkenal sejagad raya, Toko Mas Nanjak Paseban yang juga populer, dan selebihnya Toko Mas di daerah Cikini yang ga kalah populer. Tapi, lagi dan lagi karena kami aku mau yang efisien alias yang deket-deket aja dari rumah, jadi aku pilih Toko Mas di daerah Paseban, Senen (note: ngurus semuanya sendiri -tanpa WO- membuat aku berpikir dua kali untuk nyari vendor yang jauh, kecuali terpaksa).

Sebelum akhirnya aku dan mantan pacar mengunjungi Toko Mas Nanjak, aku udah punya beberapa referensi model cincin nikah yang aku suka. Kalo kalian mau cari referensi cincin nikah, kalian tinggal googling aja Bridezilla, ribuan bahkan ratusan model akan muncul. Tapi kalo kalian mau referensi cincin nikah yang "berbeda" kalian bisa buka Pinterest, katalog dunia semuanya serba ada (note: bridesmaids cards bertema Marauders Map Harry Potter yang aku buat sendiri, sumbernya juga dari Pinterest lho Bridezilla; akan aku bahas lebih lanjut di chapter Bridesmaid Card) Keep reading!


Sumber: Pribadi

Begitu kami sampai di daerah Paseban, kami langsung parkir di pelataran pasar Paseban. Karena kami agak bingung dimana lokasi Toko Mas Nanjak, jadi kami masuk menelusuri pasar Pasaben, dan hasilnya nihil. Akhirnya kami keluar dari pasar dan berjalan sedikit ke depan jalan raya, dan akhirnya kami menemukan Toko Mas Nanjak. Alamat Toko Mas Nanjak, Jalan Paseban No.3C, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, di sebelah kanan jalan. No telp, 021 3908759. Toko Mas Nanjak buka di hari Senin-Sabtu 09.30-17.00 dan di hari Minggu 09.30-14.00.

Begitu kami sampai di tokonya, aku pun langsung bingung, semua referensi yang udah aku list tetiba buyar begitu aja saat ngeliat model cincin yang mereka punya (note: kenapa buyar alias pendirianku goyah? Pertama, referensi model cincin nikah yang aku list rata-rata berbentuk ukiran, dan untuk harga cincin ukir atau full grafir pasti ongkosnya lebih mahal. Kedua, dari sekian banyaknya model cincin nikah yang aku list, ternyata ga ada yang bener-bener aku suka, ga ada model cincin yang pas dihati).

Dari awal aku cari referensi cincin nikah, aku ga begitu suka cincin nikah dengan "mata" yang besar dan tegas, dalam artian aku ga suka model cincin yang permatanya keliatan jelas banget, apalagi bentuknya sampai menonjol keluar, bahkan aku sampai bilang ke ibuku kalau aku ga mau ada "mata" di cincin nikahku, aku mau cincin nikahku polos aja udah gitu. Karena aku ga mau model cincin yang neko-neko, aku mau model cincin nikah yang simple yet timeless.

Setelah memperhatikan dengan seksama semua model cincin yang ada di etalase, dan beberapa koleksi mereka yang keluarkan dari tempat lain, yang lamanya berlangsung hingga kurang lebih 1 jam. Akhirnya aku memilih model cincin di bawah ini. Sebenernya model cincin yang aku pilih ini, bukanlah model cincin nikah. Cincin pada gambar di bawah ini adalah model cincin biasa. 

Cincin Nikahku (Sumber: Pribadi)

Tapi jangan salah Capengers, aku pilih cincin ini bukan sembarang pilih. Aku pilih cincin ini karena cincin ini memberikan sesuatu lainnya yang aku cari yaitu meaning. Ukiran cincin yang aku pilih ini menginterpretasikan simbol lemniscate atau infinity, atau dalam bahasa matematikanya simbol tak terhingga. Kalian masih ingat ga bentuk simbolnya seperti apa?
Notasi Tak Terhingga (Sumber: Google)


Yap, ukiran cincin tersebut dari depan hingga belakang menyerupai simbol tak terhingga. Meaning yang aku maksud adalah sekaligus doa, kalian tau ga definisi infinity itu apa? Infinity diambil dari bahasa latin Infinitas yang artinya tak terbatas, unbounded. Infinity atau tak terhingga adalah konsep abstrak yang menggambarkan sesuatu yang tanpa batas dan relevan dalam sejumlah bidang. Ada pula yang menyatakan bahwa tak terhingga adalah sebuah konsep bukan bilangan atau angka seperti yang disangka banyak orang. Dalam matematika, infinity adalah sesuatu yang lebih besar dari bilangan manapun tetapi sesuatu itu bukan bilangan, atau dengan kata lain tidak ada bilangan yang lebih besar dari "~" (infinity). 

Gimana, njelimet ya definisinya? hahaha apapun definisi tak terhingga itu sendiri, doa dan harapanku melalui cincin tersebut sesingkat kata tak terhingga, yakni semoga aku dan suami memiliki rasa cinta dan kasih sayang untuk satu sama lain yang tak terhingga, sepanjang usia, maut memisahkan, hingga dapat dipertemukan kembali di SurgaNya Aamiin, dan kebaikan-kebaikan tak terhingga lainnya untuk kami sekeluarga Aamiin. Kemudian meaning selanjutnya adalah ukiran cincin tersebut bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dan terus mengulang (rebound), harapan aku melalui cincin tersebut adalah semoga aku dan suami dapat terus memperbaiki diri menjadi pribadi lebih baik lagi, bermanfaat bagi banyak orang, dan tentu aja diatas segalanya menjadi pribadi yang dicintai olehNya Aamiin.

Back to Topic...

Setelah memutuskan model cincin yang kami mau, kami langsung ukur besaran jari kami. Aku memilih emas putih untuk cincinku, dan perak untuk suami. Kenapa emas putih, bukan emas kuning? Karena aku ga begitu suka emas kuning, terlalu kentara, ngejreng, dan dari kecil aku lebih terbiasa menggunakan emas putih. Tapi semuanya kembali ke selera masing-masing, untuk harga emas putih harganya lebih tinggi dibanding harga emas kuning, namun harga jualnya lebih rendah. Dan kenapa cincin untuk suami bahannya silver? Karena palladium mahal, pada awalnya kami berniat menggunakan bahan palladium untuk cincin suami, tapi saat kami bilang ke pegawai toko untuk dibuatkan sepasang emas putih dan palladium, pegawai toko langsung bilang palladium itu mahal, mending perak aja. Karena saat itu kami juga baru tau kalo palladium itu muahal -berdasarkan ekspresi pegawai toko- yowes kami ikut aja pilih silver.

Setelah kami memesan, kami dijanjikan waktu pengerjaan selama satu bulan terhitung dari tanggal pemesanan. Kami pesan di bulan Desember, di pekan menjelang natal. Kemudian satu bulan setelahnya, sekitar Februari awal, kami datang ke Toko Mas Nanjak untuk mengambil pesanan kami. Tapi ternyata pesanan kami belum jadi, memang sih saat membaca beberapa review ex-pembeli Toko Mas Nanjak, ada beberapa yang bilang bahwa mereka tidak on time dalam pengerjaan. Tapi saat itu aku ga mau ambil pusing, selama keterlambatannya masih bisa ditoleransi ya ditunggu aja, meskipun sempet deg-degan juga, karena ada review yang bilang telatnya sampe H-sekian minggu mereka nikah. Tapi semuanya aku serahkan pada Allah SWT, dan Alhamdulillah di minggu depannya kami datang lagi, cincinnya sudah jadi. Setelah kami pas kan di jari masing-masing, kami minta cincin tersebut diukir nama dan tanggal nikah kami, proses pengukiran nama dan tanggal nikah dilakukan on the spot, kami menyaksikan langsung, dan alatnya masih manual.

My Wedding Ring Terukir Nama Masku Yang Tampan (Sumber: Pribadi)

Sekian review wedding ring alias cincin nikah alias cincin kawinnya Capengers. Sampai jumpa di postingan berikutnya, Review Undangan. Stay tune!

Sunday 25 September 2016

Review Sanggar Rias: Sanggar Alisha Anjani

 Hello Bridezilla


Gimana persiapannya? Lancar terus yaaa

Sesuai dengan topic list yang keempat, di postingan ini aku akan membahas Sanggar Rias. Selamat membaca



Sanggar Alisha Anjani 


Seperti yang udah aku sampaikan di awal, bahwa pada akhirnya aku menggunakan jasa Yani Catering dan mengambil paket all-in. Jadi untuk MUAnya juga udah termasuk dalam paket, dari dua rekanan sanggar yang bekerja sama dengan Yani Catering, Yulia Salon dan Sanggar Alisha Anjani, aku memilih Alisha Anjani. Kenapa aku memilih Alisha Anjani? Karena blogwalking. Yap, sebelum dan sepanjang persiapan aku selalu blogwalking, aku baca review sebanyak-banyaknya, mulai dari gedung, sampe ngurus dokumen-dokumen KUA, dari A sampai Z. Dan dari hasil blogwalking tersebut, review Sanggar Alisha Anjani ok semua. Dan seperti yang udah aku bilang di postingan sebelumnya bahwa di Sanggar Alisha Anjani ga ada test make up, dan aku sama sekali ga ada kontak dengan MUA ku sebelum hari H, jadi bener-bener baru ketemu pas hari H. Seharusnya sih di H-1 bulan atau persisnya setelah aku fiksasi ukuran baju among, orang tua, dll, disaat itu aku diberikan kontak calon MUA ku, namun kayaknya aku lupa untuk minta, dan mba Santi yang saat itu menghandle urusanku juga lupa untuk memberi tau kontak MUAnya.



Akad Sunda Siger (Sumber: Pribadi)


Saat hari H, aku datang kurang lebih jam setengah 6 pagi, dan para tim MUA udah menunggu aku, bahkan salah satu tim MUA sampai beberapa kali menelepon karena seharusnya aku datang jam setengah 6 tepat atau bahkan sebelumnya. Jadi untuk perhatian ya bride to be, datang setelah jam setengah 6 pagi itu udah dikategorikan telat, tapi untungnya keterlambatan aku cuma beberapa menit jadi masih bisa ditoleransi, intinya semua aman terkendali. Nama MUA ku mba Dena, orangnya humoris, sepanjang di make up ada aja yang dijadiin bahan bercanda, bikin ketawa, bikin senyum-senyum sendiri. Dan meskipun mba Dena sebenernya dikejar waktu banget, secara acara akad ku dimulai jam 8 pagi, tapi mba Dena tetep slow but sure, dan tadaaaa hasil make up nya bisa dilhat di bawah ini

Dan Alhamdulillah meskipun waktunya tight, hasil riasannya tetep apik. Komentar para tamu mulai dari cantik, manglingi, sampe ada beberapa yang bilang kayak barbie. Puas deh pokoknya sama hasil karya tim Alisha Anjani, khususnya mba Dena, 0813 1115 6835. Thank you so much, Mba Dena.



Akad Sunda Siger (Sumber: Pribadi)

Akad Sunda Siger (Sumber: Pribadi)


Akad Sunda Siger (Sumber: Pribadi)


Akad Sunda Siger (Sumber: Pribadi)

Resepsi Jawa Muslim (Sumber: Pribadi)

Resepsi Jawa Muslim (Sumber: Pribadi)

Resepsi Jawa Muslim (Sumber: Pribadi)

Resepsi Jawa Muslim (Sumber: Pribadi)


Dan seperti yang udah aku bilang di postingan sebelumnya, untuk aksesori hijab dan aksesori penutup bagian dada (disematkan di pundak) seperti pada gambar diatas, koleksi aku pribadi, karena tidak termasuk dalam paket sewa Sanggar Violetta. Untuk bagian pundaknya banyak yang nyangka kalo itu udah jadi satu dengan bagian kebaya, karena bentuknya hampir menyerupai detail kebaya, eye-catching, dan fungsional karena untuk yang mau model hijabnya menutup dada seperti aku tinggal diselipkan. Padahal mah bukan, bagian di pundak itu aksesori terpisah, aku beli online seharga IDR 100.000 di instagram @zahrajilbabpesta, untuk aksesori hijab dengan mutiara menjuntai aku beli online juga di instagram @khumairaattiqah seharga IDR 250.000, untuk item yang ini aku PO dan bisa di customize sesuai permintaan, dan untuk aksesori hijab silver di bagian kiri, aku beli di pasar Sunan Giri secara ga sengaja seharga IDR 100.000, sewaktu lagi mencari tali agel untuk undanganku (note: untuk hunting tali agel ini akan aku bahas lebih lanjut di part undangan).


Among Tamu (Sumber: Pribadi)


Penerima Tamu (Sumber: Pribadi)


My Everything (Sumber: Pribadi)



Sekian review sanggar riasnya, Bridezilla. Semoga dapat memberikan pencerahan. See you on next post, Review Wedding Ring. Yuhuuu, stay tune!



Sunday 11 September 2016

Review Sanggar Busana: Sanggar Risqi Kusumo, Sanggar Alisha Anjani, Sanggar Violetta

Hello Bridezilla,

Sesuai dengan topic list yang ketiga, aku akan membahas Sanggar Busana. Happy Reading.

Busana Resepsi Toska Silver Elly by Sanggar Violetta

1. Sanggar Risqi Kusumo

Sanggar ini beralamat di Jalan Cipinang Baru Raya No.4/8 Cipinang Jakarta Timur. No telp 021 4702670. Sanggar ini adalah salah satu sanggar yang rekanan dengan Anggraela Catering. Seperti yang udah aku bahas di postingan sebelumnya, bahwa kami sebelumnya udah deal dan DP dengan Anggraela Catering, namun pada akhirnya akhirnya batal. Nah, sebelum akhirnya batal, kami udah sempet mendatangi Sanggar Risqi Kusumo. Dari luar, sanggar ini terlihat kecil Bridezilla, tapi begitu masuk ke dalam, koleksinya buanyak. So, remember: we can't judge a book by its cover.

Perjalanan kami menemukan busana resepsi dengan warna toska mint dimulai dari sini. Saat itu aku ngerti banget kalo warna toska mint yang aku mau itu sulit didapat, karena biasanya koleksi warna yang dimiliki sanggar pasti warna-warna yang bold, dan busana dengan warna pastel masih jarang. Jadilah saat itu aku pilih busana bernuansa toska menyerupai biru dengan aksen dan payet berwarna gold, karena aku ga mau ribet, yang penting mah nikah, titik. Namun karena pada akhirnya kami batal bekerjasama dengan Anggraela, maka pencarian Sanggar Busana pun dimulai lagi dari nol.

Busana Toska Gold by Sanggar Risqi Kusumo (Sumber: Pribadi)

2. Sanggar Alisha Anjani

Selepas pembatalan dengan catering yang udah aku sebutkan di atas, kemudian aku beralih ke catering yang udah aku bahas di postingan sebelum postingan ini, akhirnya aku menggunakan jasa Sanggar Alisha Anjani sebagai vendor tata rias dan busanaku, sanggar Alisha Anjani ini rekanan dengan Yani Catering, jadi seluruh biayanya sudah termasuk dalam paket, kecuali untuk busana-busana tertentu/eksklusif, Sanggar Alisha Anjani mengenakan charge tambahan.

Sanggar Alisha Anjani beralamat di Jalan Bekasi Timur Raya No.597, persis di sebrang Markas Komando Brimob Cipinang Jakarta Timur. No telp 021 489 6356. Pemilihan busana di Sanggar Alisha Anjani pun ga mulus begitu aja, karena hasilnya sama, Alisha Anjani ga punya koleksi warna toska mint seperti yang aku mau. Jadi yoweslah, akhirnya aku pilih busana resepsi toska gold, dengan warna toska yang hampir sama dengan warna biru. Untuk pemilihan busana tersebut, kami dikenakan penambahan biaya sebesar IDR 2.000.000, karena memang desainnya berbeda. Percayalah Bridezilla, bagian bawah dari gaun ini berat, banget. Dan aku pun sebenernya kurang suka dengan model ekor gaun yang ribet, apalagi harus pake kawat petticoat agar gaun terlihat mengembang alias ga bikin kesrimpet. Tapi ya sudahlah.

Busana Toska Gold by Sanggar Alisha Anjani (Sumber: Pribadi)


Busana Toska Gold by Sanggar Alisha Anjani (Sumber: Pribadi)

Seiring dengan berjalannya waktu, aku mulai meragukan pemilihan warna busana resepsi yang hendak aku pakai, alasan utamanya karena warna ini memang bukan warna yang aku mau, alasan kedua karena beberapa pendapat temen yang bilang kalo warna ini bukan aku banget dan sampe ada yang bilang aku kayak sinden ketika nunjukin foto fitting dengan baju ini hahaha, then I thought "it's your big day, think twice". Maka jadilah aku batalkan busana ini dan uang DP nya aku alihkan ke busana akad (note: sebelumnya aku pilih busana akad standar bawaan paket, tapi karena busana akadnya bernuansa white broken dan gold, jadi aku ganti, karena aku mau busana akadnya putih, putih bersih, bukan putih gading, atau putih-putih lainnya, dan untuk baju akad tersebut ada penambahan biaya lagi, maka dari itu uang DP dari busana resepsi yang aku cancel aku alihkan ke busana akad). Jadilah PR kami belum beres, busana resepsi toska mint dimanakah dirimu berada~


Busana Akad by Sanggar Alisha Anjani (Sumber: Pribadi)

Pencarian busana resepsi pun berlanjut, dan beberapa minggu pun berlalu, akhirnya aku dapet busana resepsi yang warnanya sesuai dengan yang aku mau. Setelah aku dapet busana tersebut, aku mengabari pihak Alisha Anjani, dan busana orang tua, among tamu, penerima tamu pun warnanya disesuaikan dengan busana resepsi yang aku dapet dari vendor lain ini (note: di vendor ini, aku hanya sewa busana resepsi aja, untuk busana akad, orang tua dll, tetap dari Alisha Anjani).

Sistem pengukuran busana untuk orang tua dll di Sanggar Alisha Anjani adalah H-1 bulan kita diminta untuk mengambil sampel baju dari Alisha Anjani, dari ukuran terkecil sampai terbesar untuk busana pria dan wanita, untuk kemudian diukur oleh orang tua, among tamu, penerima tamu dll dan hasil pengukuran tersebut kita catat di form yang udah diberikan oleh pihak Alisha Anjani (note: Alisha Anjani sebenernya bukan cuma sanggar tapi juga WO, Alisha Anjani punya tim catering, properti dll, dan konon katanya kalo pake jasa catering mereka, semua koleksi busananya bebas charge, semua koleksi tanpa terkecuali, karena denger kabar Alisha Anjani membatasi busana yang bisa digunakan, jika Capengers menggunakan catering lain).

Untuk riasan, aku juga menggunakan jasa dari Alisha Anjani. Untuk MUA, tim Alisha Anjani ini ga perlu diragukan lagi kayaknya ya, sepanjang blog walking komentarnya ok semua. Untuk perias aku sendiri, aku sama sekali ga ada contact dengan MUA aku itu sebelum hari H, jadi bener-bener baru ketemu pas hari H (note: Alisha Anjani ga ada test make up, dan tim MUA nya udah diatur sedemikian rupa oleh tim Alisha Anjani sendiri jadi kita ga bisa request, atau bisa request ya? bridezilla silakan crosscheck sendiri ya). Untuk review MUA nya nya aku bahas lebih lanjut di Review Sanggar Rias ya Bridezilla. Keep reading.


3. Sanggar Violetta

Sanggar Violetta, vendor terjauh di antara vendor-vendor lainnya. Aku tau sanggar ini dari instagram, yap berbekal sebuah hashtag, akhirnya aku berhasil menemukan busana resepsi toska mint silver, finally. Setelah kenyang ngeliat koleksi mereka di instagram, di minggu itu juga, aku dan mantan pacar langsung meluncur ke lokasi. Saat pertama kali fitting, baju toska silver elly yang aku mau ternyata ga muat, karena ukurannya kecil, tapi untungnya masih ada baju dengan warna toska yang lain, akhirnya aku ok tapi ga langsung DP saat itu.

Toska silver elly (Kiri) Toska silver (Kanan) by Sanggar Violetta

Setelah diskusi dengan orang tua, akhinya kami sepakat untuk menggunakan busana dari Sanggar Violetta ini, namun polemik selanjutnya adalah tetap dengan adat jawa atau nasional, karena ngeliat busana ini dipadankan dengan gaun agak bikin ngiler juga. Kali kedua kami berkunjung ke Sanggar Violetta, aku masih penasaran dengan toska silver elly, karena ada beberapa perbedaan dengan toska silver yang aku coba pertama kali, terdapat perbedaan pada payet, bentuk potongan leher dan juga kancingnya. Dan karena aku udah lebih dulu jatuh hati dengan toska silver elly jadilah aku coba fitting lagi dan Alhamdulillah muat (setelah menimbang berat badan ternyata aku udah turun 8kg saat kunjungan kedua). Dan setelah pertimbangan yang matang, akhirnya aku tetap memilih adat jawa, it means aku memakai bawahan kain bukan gaun, karena menghormati kemauan kedua orang tuaku dan Alhamdulillah pilihan menggunakan kain bagus juga karena bawahan kain membuat kita terlihat ramping dan tetap anggun kok.


Busana Resepsi Toska Silver by Sanggar Violetta (Sumber: Pribadi)

Untuk sewa busana ini aku dikenakan harga IDR 2.000.000 sudah include beskap laki-laki, keris, kain sidomukti, lengkap. Untuk perempuannya juga udah lengkap termasuk bustier, manset, hijab, tambahan gaun belakang/ekor (note: aku pakai gaun belakang 2 versi, karena 1 versi aja agak menerawang). Untuk aksesori hijab dan aksesori penutup bagian dada (pundak), koleksi aku pribadi, tidak termasuk dalam paket. Dan busana resepsi ini diantar ke rumah pada H-3 my wedding daySanggar Violetta beralamat di Jalan Damar I, Jati Bening Baru, Bekasi. PIC: Mba Yulin 0819 3200 5702


Busana toska silver elly Sanggar Violetta (Sumber Pribadi)

Karena busana ini kami sewa diluar Alisha Anjani, jadi kami ga berkewajiban melepas busana ini sesegera mungkin, jadi saat kami pulang, kami masih menggunakan busana ini dan kami gunakan kesempatan untuk foto-foto lebih lama. Dan percayalah Bridezilla, setelah acara selesai, rasanya aku ga mau bersihin make up dan ga mau ganti baju, ga mau, karena warna busana ini terlalu manis, dan make up nya bikin aku jatuh hati.

Oh ya ada sedikit selipan cerita mengenai baju ini, singkatnya panjang lengan dari baju toska elly ini agak menggantung, jadilah aku minta tambahan 2cm lebih panjang, tapi ternyata hasil jahitannya ga sesuai ekspetasi, lingkar pergelangan tangannya terlalu kecil. Alhasil jahitan tambahan 2cm tersebut aku buka. Terus gimana aku menyiasati lengan baju yang menggantung tersebut, silakan baca disini ya. Dan cerita menggeilitik lainnya adalah, ibuku harus mengecilkan lagi ukuran baju ini (jahit sendiri). Padahal saat fitting terakhir di H-1 bulan, ukurannya udah pas. Kenapa? Karena ternyata berat badanku turun lagi, dengan total penurunan 10kg. Padahal aku sama sekali ga diet macem-macem, aku cuma jaga makan dengan ngurangin gorengan dan banyak makan sayur dan buah, serta banyak minum air putih. Mungkin karena faktor cape ngurus semuanya sendiri tanpa menggunakan jasa WO, jadi berat badannya turun sendiri hihi.

Sekian untuk Review Sanggar Busana, Bridezilla. Semoga dapat memberi pencerahan. Next topic: Sanggar Rias. Stay tune!

Saturday 10 September 2016

Review Catering Part 2: Yani Catering



5. Yani Catering

Yani Catering adalah catering pertama yang kami test food. Catering ini udah sempat aku bahas sedikit di postingan Review Gedung Pernikahan Part 1, catering ini adalah salah satu catering yang paling dekat dengan rumah. Setelah test food di hari itu, kami ga langsung cocok dengan catering ini, meskipun citarasa makanannya aku suka, karena harga yang ditawarkan di luar budget kami. Yani Catering memberikan harga IDR 95.000.000, 400 undangan, subsidi gedung IDR 2.000.000. Maka jadilah kami langsung mundur teratur dan straight to the point kepada Yani Catering bahwa harga tersebut tidak sesuai budget kami.

Selepas dapat harga dari Yani Catering, kemudian kami beralih ke Anggraela Catering. Kemudian berselang kami melakukan pembatalan dengan Anggraela, pihak Yani Catering masih menghubungi aku dan menawarkan kesepakatan, Yani Catering bersedia menyesuaikan jasa mereka dengan budget kami. Singkat cerita, kami mendapatkan harga sekitar IDR 85.000.000, 400 undangan, include gedung. Alamat Yani Catering: Jalan Utan Kayu Raya No.77, berdekatan dengan Waroeng Steak Utan Kayu Jakarta Timur. PIC: Bu Linda 0852 1868 0209 dan Pak Ahmad Yani 0813 2810 8827.

Sebenernya masih ada beberapa catering lagi yang aku survei. Tapi kayaknya cukup 5 aja ya yang dibahas, karena di Part 2 ini aku akan lebih fokus membahas Catering yang aku gunakan. Seperti yang udah sedikit dibahas di Part 1, bahwa pada akhirnya aku menggunakan Yani Catering, dimana sebelumnya aku dan pasangan udah deal dengan catering lain. Bahkan kami udah sempat fitting busana resepsi di sanggar rekanan catering tersebut (note: untuk topik ini aku akan bahas lebih lanjut di Review Sanggar Busana). Keep scrolling Bridezilla...

Kami menggunakan adat Jawa untuk resepsi dan adat Sunda untuk akad nikah (note: kami hanya mengenakan busana adat aja tanpa prosesi adat Sunda-nya, karena main theme nya adat Jawa), aku request gebyok putih, dan Yani Catering ini adalah salah satu catering yang punya koleksi gebyok putih yang apik -kata salah satu pemilik sanggar rias yang rekanan dengan Yani Catering, Sanggar Alisha Anjani- dan ternyata emang bener, gebyok putih koleksi Yani Catering ini apik. Beginilah penampilan pelaminannya (note: sebenernya gradasi warna bunga ini ga sesuai dengan request aku, tapi justru lebih manis dan hidup dibanding pilihan warna yang aku mau).

Pelaminan full gebyok putih tampak depan (Sumber: Pribadi)

Pelaminan full gebyok putih tampak depan (Sumber: Pribadi)

Pelaminan full gebyok putih tampak samping (Sumber: Pribadi)

Pelaminan full gebyok putih tampak samping (Sumber: Pribadi)

Buffee (Sumber: Pribadi)

Buffee (Sumber: Pribadi)

Buffee (Sumber: Pribadi)

Dessert (Sumber: Pribadi)

Pondokan (Sumber: Pribadi)

Pohon Mapple Putih (Sumber: Pribadi)

Meja Console (Sumber: Pribadi)

Gazebo (Sumber: Pribadi)

Pergola (Sumber: Pribadi)


Seluruh detail dekorasi yang aku mau, aku resume sendiri, jadi tim catering ga perlu repot ngerangkum dekorasi yang aku mau seperti apa, karena aku udah langsung kasih hardcopy nya ke mereka. Aku kasih detail dekorasi seperti apa yang aku mau secara gamblang, aku sertakan gambar dan keterangan, bener-bener detail, sampe Pak Yani bilang aku ini klien yang bikin tim ga banyak kerjaan, karena semua planningnya udah dibuat sendiri, disusun sendiri, diketik sendiri, dicetak sendiri, katanya aku cocok punya wedding organizer hahaha.


Detail Dekorasi (Sumber: Pribadi)

Kita lanjut ke menu, hhmmm... sebenernya ga banyak yang bisa aku review mengenai citarasa dari menu yang aku pilih, secara detail. Karena pada umumnya pengantin ga akan bisa menikmati makanan dengan hikmat saat Big Day nya, termasuk aku, even setelah acara selesai aku sempet makan sedikit, tapi makannya sama sekali ga konsen, cuma numpang lewat aja. Tapi over all, komentarnya baik, makanannya enak, tercukupi hingga acara selesai, bahkan masih ada sisa untuk dibawa pulang, dekorasinya bagus, dan warna toskanya exactly seperti yang aku mau (note: banyak yang muji pemilihan warnanya, manis). Padahal saat visit terakhir, warna yang dikasih liat ke aku bukan warna toska seperti yang aku mau -warnanya lebih ke baby blue- tapi karena aku udah berprinsip, meskipun aku udah menyerahkan semua detail dekorasi yang aku mau, namun jika ada yang ga sesuai, aku ga mau ambil pusing, aku udah berusaha yang terbaik, sisanya biar Allah yang menentukan. Dan surpisingly warna yang digunakan di hari-H bener-bener sesuai dengan yang aku mau. Emang ya, ketika kita udah berikhtiar kemudian ikhlas, no expectation, justru kita dikasih lebih. 


Sekian Review Catering Part 2 ini, semoga membantu Capengers... see you di next topic, Sanggar Busana. Stay Tune!