Wednesday 24 August 2016

Serba-Serbi Wedding Preparation

Hello Bridezilla

Sesuai dengan postinganku sebelumnya, aku mau membantu kalian mendapatkan sedikit pencerahan terkait dengan persiapan wedding. Ada beberapa point yang ingin aku share, sebagai berikut:

1. Gedung Part 1 | Part 2
2. Catering Part 1 | Part 2
6. Undangan Part 1 | Part 2
7. Souvenir
13. Henna
15. KUA
16. Lamaran

Well, sebenernya ada beberapa point yang udah aku ulas di tumblr page aku. Tapi berhubung aku sempat mengaktifkan fitur proteksinya dan aku lupa passwordnya, jadilah tumblr page aku ga bisa diakses. But it's ok, yang penting sekarang aku tetep bisa share pengalaman aku mengurus persiapan weddingku ke kalian via blogger. Stay tune!



Sumber: Keep-O-Matic





Cerita Ranting

Sumber: Pribadi




Ditulis di H-98, Sabtu 23 Januari 2016 Jam 07.34, tepat 34 bulan bersamanya, disaat hujan rintik (mungkin ini yang bikin baper)



Well, bridezilla yang sedang pusing mencari venue, catering, sanggar, souvenir, dll. Maafkan saya belum bisa memberi pencerahan lewat tumblring, at soonest saya akan berbagi pengalaman mulai dari hunting gedung, catering, souvenir, undangan, dll. Tetap semangat bridezilla!


Back to judul ya…

Pernah nonton film Dewi Sandra “Air Mata Surga” dimana Dewi Sandra memerankan tokoh Fisha? Film ini sungguh menguras air mata saudara-saudara huhuhu, tapi kali ini saya bukan ingin mengulas sinopsisnya melainkan sepenggal hikayat yang disampaikan oleh Fikri (diperankan oleh Richard Kevin) dihadapan Ibunda Fisha ketika Fikri ditanya apa yang membuat Fikri begitu yakin ingin melamar Fisha mahasiswi bimbingannya yang belum lama ia kenal.



*****

Dahulu kala ada 2 orang laki-laki. Ayahnya menyuruh mereka untuk masuk ke taman dan mencari sebuah ranting yang menurut mereka paling bagus. “Masuklah, dan temukan ranting paling bagus menurut kalian, namun kalian tidak boleh menoleh ke belakang ataupun berjalan mundur.“


Anak pertama masuk, ia menemukan ranting yang bagus tetapi tak ia ambil, karena ia berpikir bahwa di depan sana masih ada ranting yang lebih bagus. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya, ia menemukan lagi ranting yang bagus namun ia membiarkannya lagi, karena ia berkeyakinan bahwa di depan sana pasti masih ada ranting yang lebih bagus. Hingga ia keluar dari taman tersebut tanpa membawa satu ranting pun. Lalu sang ayah bertanya ”kenapa kau keluar tanpa membawa ranting satu pun?“ Maka si anak menjelaskan ”sebenarnya aku menemukan beberapa ranting yang bagus, namun karena aku berpikir di depan sana masih ada ranting yang lebih bagus, jadi aku tidak mengambilnya" si ayah menjawab “itulah kehidupan nak, jika kau terus mencari, kau takkan sadar bahwa kau sudah di akhir perjalanan.“


Lalu anak kedua keluar dengan membawa ranting. Anak pertama langsung berkata ”ranting yang aku temui disana jauh lebih baik dari ranting yang kau temukan.” Maka si anak kedua menjawab “aku memilih ranting ini karena aku menyukainya.”


Ayah tersenyum mendengar putra-putranya “kau menemukan ranting yang lebih bagus dari ini, tapi kau tidak mengambilnya. Itu berarti kamu tak mendapatkan apa apa, sementara adikmu, ia memilih ranting ini tanpa peduli apa di depan ada ranting yang lebih bagus atau tidak. Ia mengambilnya karena ia menyukai ranting ini.”


Dan Fisha adalah ranting terindah bagi Fikri yang ia temui dalam perjalanannya, sehingga ia tak perlu menunggu berlama-lama untuk menikahinya. Begitulah penjelasan Fikri dihadapan Ibunda Fisha.


*****


Manis banget yaaaaa, Masya Allah...

Anyway dapat poin dari cerita ranting ini?



Repost from my Tumblr