Thursday, 8 May 2025

Dilatasi Waktu

A few days ago, I watched the movie Interstellar and suddenly, for some reason, I was reminded of my late mother. I found myself wondering how she was doing, what she might be doing there, whether she was happy and if she no longer felt any pain. I also wanted to ask her those questions that Sal Priadi sings in his song Gala Bunga Matahari. I pondered the time difference between Earth and the place where my mother is now. Then I began thinking about the concept of this bending of time, known in physics as time dilation. 

In Interstellar, Cooper and his team land on Miller’s planet, a world near a supermassive black hole named Gargantua. Due to its proximity to such immense gravity, time on the planet moves far more slowly. One hour on Miller’s surface equals seven years on Earth. When Cooper returns to the ship, decades have passed for his daughter Murph, who is now a grown woman grappling with the legacy of her father's absence. I also remembered similar moment when I used to watch an old Indonesian TV series called Jin dan Jun. There was a moment when Jun was taken sightseeing by Uncle Jin to 'Uncle Jin’s world' for just a few minutes, while in the real world Jun lived in, he had already been declared missing for several days. 

The scene doesn’t just depict time dilation, it feels like it. It’s a haunting reminder that in the cosmos, time is not what it seems. Yet, what may surprise, this bending of time is not new to human storytelling. Centuries before Einstein, and far from the reaches of interstellar space, a similar tale unfolded in a desert cave; Ashabul Kahfi.

The Qur’an (Surah Al-Kahf, 18:9-26) tells the story of young believers who fled persecution and took refuge in a cave. There, by Allah Azza wa Jalla will, they fell into a deep sleep. When they awoke, they assumed they had slept only a day, or part of one. But in truth, three centuries had passed. The world outside had changed, kingdoms had fallen, and faith had found a new dawn. Like Cooper’s journey through Gargantua’s warped time, the story of Ashabul Kahfi illustrates a subjective experience of time drastically different from that of the outside world. In both tales, sleep or time dilation, is a form of preservation. For Cooper, it’s the price of exploration; for the Sleepers of the Cave, it’s divine protection.

Time dilation, when viewed through both Interstellar and the tale of Ashabul Kahfi, is not just about clocks ticking differently. It’s about what we do with the time we’re given, and what happens when we find ourselves out of sync with the world we love. Whether through the lens of a telescope or the eye of the heart, these stories remind us that time is not always linear, nor fair, nor fully understood. It can separate fathers from daughters, believers from their age, explorers from their homes, but it also connects them through love, faith, and purpose.

Perhaps that’s the final lesson of time dilation, not just that time can stretch, but that meaning can stretch with it. And in those stretched moments, whether seconds or centuries, something eternal might just be waiting. So, Mama, is it true? Adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu? Juga badanmu tak sakit-sakit lagi? Kau dan orang-orang di sana muda lagi? Semua pertanyaan temukan jawaban? Hati yang gembira, sering kau tertawa? Benarkah orang bilang Ia memang suka bercanda?

Al Fatihah

Friday, 25 April 2025

Ujian Sertifikasi Ahli Kepabenaan

Hari Ujian Sertifikasi Ahli Kepabeanan itu tiba ...

Sempat ingin mundur dan memilih untuk ujian di periode berikutnya di bulan Juni, karena merasa waktunya mepet sedangkan materi yang dikuasai rasanya belum cukup banyak. Tapi Paksu menyemangati untuk tetap daftar ujian di bulan Februari.

Ikhtiar langit ga putus-putus, ikhtiar duniawi dikebut beberapa hari sebelum ujian. Belajar di masa berduka rasanya ga sanggup, sempat skip kelas beberapa kali karena semangat menjalani hidup dengan legowo naik turun. Lelah pikiran, lelah mental, lelah psikis, belum lagi gerd yang sering kambuh sampe masuk IGD. Masih ga percaya udah ditinggal Mama selamanya.



Dihari sebelum ujian baru tidur jam 2 pagi, karena ngereview sisa materi yang belum sempet dibaca lebih dalam, ngereview latihan soal, ngreview hafalan Undang-Undang Kepabeanan yang segambreng itu, dan yaa bintang utamanya ngereview perhitungan Nilai Pabean dan teman-temannya. Pagi itu rasanya ngawang-ngawang, kepala berat, ngantuk, belum sempet sarapan pula.

Biaya diklat modal sendiri, biaya ujian modal sendiri, yuk bisa yuk lulus yukkk. Yang lain mungkin ada yang diklat dan ujiannya dibiayai oleh perusahaan, dan pressurenya pasti jauh lebih berat. Soal pertama yang aku kerjakan adalah soal essay, ngeri weh kalo ga cukup waktunya karena mesti ngetik panjang lebar sedangkan kalimat ga bisa copy paste. Alhamdulillah, waktu ujian cukup, bahkan masih ada sisa waktu untuk cek ulang apa semua soal udah diisi dan ada beberapa nomor yang sempat ganti jawaban karena masih ragu-ragu. Selesai ujian, wooghhhh rasanya aku ingin tidur yang lelap selelap-lelapnya. Tapi ternyata ga bisa, karena begitu ujian selesai, langsung cuss liburan, di mobil pun ga bisa tidur, tapi gpp, yang penting bisa melepas penat horeeeee, terima kasih Paksu❤️

Setelah ujian selesai, udah komitmen sama diri sendiri, ga akan bahas dan mengingat soal ujian tadi, karena soalnya susah dan ga yakin lulus :) Ga heran orang-orang bilang ujian sertifikasi ahli kepabeanan itu susah, rate kelulusannya aja katanya dibawah 20%. Ga cukup 1x ujian terus langsung lulus, ada yang baru lulus di ujian ke-2 atau ke-3. Ditambah lagi obrolan di grup PPJK soal PPN 12% wkwkwkwk tambah kusut weeehhh, langsung bilang ke Paksu "Kayaknya aku ikut ujian selanjutnya deh (ujian ke-2) soalnya nilai essay aku pasti rendaaahhhhh karena hitungan PPN aku salah", sedangkan Paksu dengan positivity nya "Udah serahin aja ke Allah". Baiklah... Anyway pengumuman hasil ujian 28 April lama ya cyiinnnn, padahal pengumuman hasil ujian periode sebelumnya ga sampe 2 bulan.

Tiba-tiba di 23 April ada chat masuk digrup PPJK dan itu adalah hasil pengumuman ujiaaannnnn. Tangan gemeter, ragu-ragu mau liat hasilnya sekarang atau nanti-nanti aja. Akhirnya memutuskan untuk buka filenya dan perlahan men-scroll tiap halaman sambil ngomong ke diri sendiri "Kalo ujian pertama belum lulus gapapa ya, yang ikhlas, orang-orang aja pada ujian berkali-kali baru lulus, coba lagi ujian berikutnya ya" Sampailah di daftar nama awalan huruf E..... dan Ya Allah Alhamdulillah ada namaku disitu, aku lulusssss. Setelah cek nilai di akun KLC dan nilai rata-ratanya 79.5, nilai PG 75 nilai essay 84, MasyaAllah. Nangis, bener-bener ga expect lulus, paginya abis ngisi data online buat ikut ujian kali kedua. Alhamdulillah 'ala Kulli Hal, terima kasih Ya Allah :')

Bener-bener sentimental karena di waktu lampau aku pernah ngomong ke Mama kalo someday aku mau jadi Ahli Pabean, mungkin itu kenapa -sebelum Mama berpulang- selalu bertanya kapan aku mulai sekolah kepabeanan karena ga jadi terus. Maaaa, aku udah lulus ujian Sertifikasi Ahli Kepabeanan Ma :'''')

         
       





Friday, 17 January 2025

Antara Aku, Kepabeanan, dan Skenario Tuhan



Assalamualaikum Ma...

I miss you a lot Ma, Al Fatihah. Aku mau update kehidupanku ke Mama. Aku abis kelas online, subjek materi malam ini masih HS code, pusing Ma hahaha, kepala rasanya ngebul, banyak dan luas banget ilmu kapebeanan tuh MasyaAllah. Sebelum Mama berpulang, Mama beberapa kali bertanya, kapan aku mulai sekolah kepabeanan. Tepat 1 bulan diklat berjalan, Mama berpulang. Salah satu doa terakhir yang aku minta dari Mama, doakan aku lulus sertifikasi ahli pabean tahun ini. Semoga ujian sertifikasi nanti aku bisa mengerjakan dengan baik dan lulus ya Ma, Aamiin. Dan yang ga kalah penting menguasai ilmunya sampai kedalam-dalamnya, Aamiin Ya Robbal Alamiin... 

Selesai kelas online, aku buka tumblr Ma, akhir-akhir ini sering buka tumblr, barusan tadi aku scroll tumblr page sampai postingan paling pertama di tahun 2010 sambil dengerin lagunya bubble sister. Reminiscing, it feels good Ma, ngeliat celotehan-celotahanku, curahan hatiku, reblog yang relate dengan mimpi-mimpiku. Mimpi-mimpiku yang masih on the way, jadi lebih semangat lagi untuk meraihnya satu-persatu Ma💪🏻🥰

Ma, masuk bulan ke-2 diklat kepabeanan, aku baru menyadari sesuatu dan membuat aku merinding. Betapa Allah Maha Merencana, The Best Planner. Mama inget ga, setelah lulus SMP tuh aku kepengen banget masuk SMK, sebegitunya aku kepengen masuk SMK jurusan akuntansi. Aku udah bikin short-term life mapping, aku mau masuk SMK 14, saat itu SMK 14 adalah salah satu SMK yang jurusan akuntansinya terbaik di Jakarta. Dengan nilai UN aku saat itu 28,20 yang menurut guru-guru di sekolah, aku bisa masuk SMA 21, SMA 68, tapi aku bener-bener ga minat. Aku cuma mau masuk SMK. Tapi sayangnya Mama menolak keinginan aku saat itu, Mama ga setuju aku masuk SMK. Saat itu rasanya sedih banget. Jadi saat itu aku ikut aja kemauan Mama, masuklah aku di SMA Negeri pilihan Mama.

Kelas 1 SMA, mental rasanya amburadul banget, karena masuk SMA bukan keinginan aku, nilai hancur lebur. Awal awal semester, setiap pulang sekolah kerjaannya nangis. Udahlah masuk sekolah yang ga sesuai keinginan, nilai juga jeblok. Bohong kalo aku bilang aku ga peduli soal nilai Ma, luarnya aja masa bodoh dengan nilai yang jeblok. Padahal mah tiap malem kepikiran juga, bisa-bisanya matematika remedial mulu. Tapi ya begitulah ya Ma, roda kehidupan berputar. Waktu SMP, juara umum 3 tahun berturut-turut, begitu masuk kelas 1 SMA, remedial adalah teman karibku wkwkwk🤣


Alhamdulillah kelas 2 SMA, aku mulai kembali on track, ikhlas dengan yang sudah terjadi. Kembali jadi Erina yang tekun dan gigih. Ayah dan Mama ga pernah sama sekali nuntut aku untuk punya nilai bagus, ga pernah nuntut aku untuk berprestasi. Tapi yang aku rasain kalo nilai ga sesuai harapan tuh nelangsa banget, dan masih berlanjut sampai dibangku kuliah. Inget ga Ma, waktu itu nilai mata kuliah komunikasi bisnisku dapat nilai D. Aku bingung, ku tatap nanar itu KHS, merenung dimana yang salah, padahal UTS dan UAS kayaknya fine-fine aja, absen juga masuk terus. Siang itu langsung SMS dosennya panjang lebar dan bertanya alasan nilai saya D, apa yang bisa saya lakukan agar nilai saya lebih baik. Ga langsung dapat respon saat itu, tambahlah nelangsa, sampai akhirnya nazar, kalo nilainya berubah lebih baik, nazar khatam Al Qur'an dalam sebulan, saat itu pas mau masuk bulan Ramadhan. Alhamdulillah, kata dosen ternyata salah input, nilai yang benar itu A. Tapi Alhamdulillah ada hikmahnya, khatam Al Quran.

Soal keinginan masuk SMK, kayaknya aku ga pernah ngasih tau ke Mama alasan aku kepengen banget masuk SMK. Mama tau alasannya? Karena aku kepengen banget masuk STAN. Dimana relasinya? Karena saat itu yang ada dipikiranku, STAN itu penuh dengan per-akuntansi-an. Dengan aku masuk SMK, harapannya aku lebih siap dengan serba-serbi akuntansi. Sampai akhirnya lulus SMA, aku tetap persiapkan diri untuk ujian masuk STAN. Kata orang, masuk STAN itu susah banget dan kuliah disana pun sangat ketat, dikit-dikit DO. 
Tapi itu ga menyurutkan semangatku untuk masuk STAN.

Kenapa aku kepengen banget masuk STAN, dipikiranku saat itu lulusan STAN pasti terjamin lapangan pekerjaannya, jadi ASN bea cukai yang kayaknya tuh masa depan pasti cerah xixixi, dan kuliahnya gratis hehe. Inget ga Ma, Aku sampe ikut bimbel khusus masuk STAN, ngekos di bintaro (pertama kalinya ngerasain ngekos), meskipun rasanya berat buat Mama untuk ngelepas aku ngekos. Fase ngekos persiapan ujian STAN saat itu bener-bener memorable Ma, menyusuri STAN dari gerbang bintaro sampe gerbang ceger jalan kaki dalam keadaan puasa, tengah hari bolong. Hampir aja nyerah, karena saking panasnya dan kehausan. Hari itu hari puasa nazar terakhir (nazar puasa kalo berhasil masuk universitas negeri) Alhamdulillah ya Ma, aku lolos masuk universitas negeri, berkat doa Mama. Tapi emang manusia ga pernah puas, udah lolos masuk universitas negeri, masih juga nyoba ujian masuk STAN. Ya gimana ya, jauh sebelum ada SIMAK UI, SMB, SNMPTN dll, masuk STAN adalah impianku🥺

Namun pada akhirnya, jadi mahasiswi STAN bukan skenario terbaik untukku menurut Allah. Inget ga Ma, aku sampe ga nafsu makan, rasanya kayak kecewa banget sama Allah, kenapa udah usaha sedemikian rupa tapi ga lolos masuk STAN. Astaghfirullah Al Adzim, ampuni hamba Ya Allah. Kehidupan harus terus berjalan, aku kubur cita-cita untuk masuk STAN, bye bye👋🏻 Kemudian mulai masuk kuliah di UNJ, aku ketemu para sahabat yang baik hati, yang sampai hari ini kami masih tetap berkomunikasi, MasyaAllah. Mereka selalu hadir disaat-saat lowest pointku Ma, termasuk menemaniku dihari Mama berpulang.

Beberapa hari lalu, aku seperti diberikan gambaran besar dan gamblang Ma, alasan mengapa Allah ga luluskan aku masuk STAN dan jadi umbi. Ini para ASN sendiri yang melabelkan diri mereka umbi-umbian ya Ma😅 Setelah membaca thread di twitter mengenai sisi gelap ASN, aku mulai memahami dan menyambungkan titik yang satu dengan titik-titik lainnya, Allah sebenar-benarnya The Best Planner.


Ma, tanpa sadar, pekerjaan yang aku jalani setelah lulus kuliah, sampai mulai berkarir lagi setelah career break, sampai hari ini, membawaku dekat dengan hal yang aku sukai. Mentor diklatku semua lulusan STAN Ma, ada yang staf bea cukai, ada yang staf kemenkeu. Aku yang dulu berpikir bahwa STAN itu ruang lingkupnya akuntansi dan pajak aja, ga pernah terpikirkan kalo ekspor impor dipelajari juga di STAN dari sisi kepabeanannya, yang ternyata berkaitan erat dengan ekspor impor in whole package. Alih-alih merasa bahwa akuntansi adalah kesukaanku. Subjek kepabeanan, ekspor impor ini jauh lebih aku senangi, sesuai dengan passionku. Dan tanpa sadar Allah sudah men-skenariokannya sejak Agustus 2014, pertama kalinya masuk dunia ekspor impor lewat industri shipping.

Dulu sempet wondering, apa ya Ma alasan Allah masukin aku ke UNJ, jurusan pendidikan pula, apakah jadi guru? Tapi ternyata bukan. Kepengen jadi market research analyst, tapi ga sanggup sama overtime-nya. MasyaAllah, Allah Maha Baik. Aku sekarang paham Ma, meski butuh bertahun-tahun untuk tau arah skenario Allah dan khayr dibalik ketetapanNya. Bismillah aku siap jadi ahli pabean yang berkah dan bermanfaat, jauh dari hal-hal mudharat dan munkar. Doaku dengan pencapaian menjadi ahli pabean, hal tersebut baik untuk dunia dan akhiratku, Aamiin Ya Robbal Alamiin...

Oh ya Ma, kemarin pagi petinggi Qatar mengumumkan gencatan senjata permanen. Alhamdulillah Allahu Akbar, semoga kali ini begundal-begundal itu tidak ingkar ya Ma. Palestine will be free. Aamiin Ya Robbal Alamiin...
 
Good night Ma❤️

Tuesday, 31 December 2024

Desember 2024

Assalamualaikum Ma... 

Ma, hari ini hari terakhir di tahun 2024, rasanya masih kayak ga nyangka kehilangan Mama di tahun ini. Di malam Mama berpulang, Zahwa cerita kalo Zahwa bermimpi, melihat Mama mengenakan baju putih, wajah Mama bersih bercahaya dan Mama berpesan, jangan pada nangis, ikhlasin.


Maaf Ma, sampai hari ini aku masih nangis, nangis sehabis sholat, nangis sebelum tidur, nangis di toilet kantor, nangis disaat berkendara. Masih ada rasa, harusnya aku berusaha lebih gigih lagi untuk kesembuhan Mama, harusnya begini, harusnya begitu. Rasanya sedih banget, masih banyak hal yang ingin aku lakukan untuk Mama, hal yang aku impikan untuk kita berdua, tapi ga bisa terwujud.


Astaghfirullah, semoga Allah mengampuniku, pelan-pelan aku menerima sepenuhnya ketetapanMu Ya Allah, bantu hamba untuk bisa melalui fase ini. 


Kemarin aku bilang ke Mas Riski, sepeninggal Mama rasanya hampa, Mas Riski bilang do'ain Mama dan kamu harus yakin akan dipertemukan lagi dengan Mama di surgaNya Allah. Semoga kita dipertemukan lagi di Surga Allah ya Ma, melakukan banyak hal yang lebih baik bersama-sama di Sana, hal-hal baik yang ga bisa kita lakukan bersama-sama di dunia. Aamiin Ya Robbal Alamiin...
I love you Ma ❤️




Thursday, 26 September 2024

UAN PALING HORROR


Lagi rame soal efek penghapusan UAN, yang mana lulusan SMA tahun 2020 dst jadi "kurang qualified" untuk diterima di Universitas Uni Belanda karena ketiadaan SKHUN. Pembahasan UAN dan kurikulum pendidikan kita ini kompleks sih dan harus dibahas secara holistik, halaaahhhh... Kapan-kapan deh ya gue bahas, butuh banyak energi untuk membahas betapa "amazing"nya pendidikan kita, boro-boro mau ngomongin implikasi penghapusan UAN untuk lulusan yang ingin melanjutkan study overseas, liat dah kek mana wajah pendidikan kita di daerah 3T, Tertinggal, Terdepan, Terluar, nangis banget😭

Yang mau gue bahas kali ini adalah pengalaman gue menjalani UAN saat SMA. Dan UAN Matematika adalah UAN SMA terhoror buat gue. Kayak gimana tuh horrornya?

Sedikit flashback, kepada teman-teman gue saat kelas 3 SMA, yang dengan segala drama dan stereotype di kelas, dibilang yang pinter maunya main sama yang pinter aja. Hmmm... ga gitu ya Leon Winston, aing main sama siapa aja, tidak membeda-bedakan, buktinya gue bela-belain bikin belajar kelompok demi berbagi pengetahuan sama kalian semua tanpa terkecuali. Gue sampe bela-belain minta papan tulis gede ke bokap biar proper ngajarnya ala guru saat belajar kelompok di rumah, ya meski pada akhirnya yang ikut belajar kelompok ya yang mau-mau aja😞 (You know what I mean, right?)

Masuk ke part Horror...

.
.
.
.
.
.
.
.

Suatu hari sebelum UN dilaksanakan, tiada angin tiada hujan... terucaplah permintaan dari beberapa teman sekelas gue agar gue menjadi verifikator kunci jawaban UAN. Sumpah kayak? Hah??? Apaan neehhh??? 

Kalo dipikir-pikir, saat itu bener-bener gila sih, kalian minta gue jadi orang yang memverifikasi kunci jawaban yang kalian dapat itu reliable atau engga. Udah mana kalian minta gue untuk cek kunci jawaban lebih dari 1 mata pelajaran. For real? Saat itu gue speechless, menjadi murid dengan label pintar, otak encer, ambis ranking 1, whatever it is, kadang bak pisau bermata dua.

Kalo gue ga bantu, gue dibilang pelit, ga solid blablabla. Anjirrr, kalian ga tau beban mentalnya kek mana, kek mana gue harus ngumpetin kunci jawaban masuk ke ruangan, berkejaran dengan waktu ngerjain soal dan ensure jawabannya match atau engga dengan kunci jawaban dan beban moral gue kalo at the end semua pilihan di kunci jawaban itu ternyata salah, dan nilai kalian di mata pelajaran tersebut dibawah nilai minimal. Belum lagi resiko kalo gue tertangkap basah, emang lu pada bisa melindungi gue???

Atas nama SOLIDARITAS meskipun sebenernya gue merasa tertindas, akhirnya gue mengiyakan untuk jadi verifikator kunci jawaban, tapi gue hanya bersedia untuk cek kunci jawaban Matematika. Satu mata pelajaran aja udah beban, kek mana gue juga diminta cek kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dll.

Tahun 2009 tuh Peserta UAN dinyatakan lulus jika memenuhi standar nilai rata-rata minimal 5,50 untuk semua mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. 

Akhirnya gue bikin perjanjian, semisal dari keseluruhan 40 soal, jawaban gue dan kunci jawaban match minimal 25 nomor, berarti kunci jawaban itu valid bisa dipake, karena at least dengan 25 nomor dengan jawaban yang benar, mereka udah bisa melewati nilai minimal 4.25. Kalo kurang dari itu, gue memutuskan untuk kunci jawaban, tidak valid. Gue akan kasih kode yang berbeda jika kunci jawaban tersebut valid atau tidak. Dan gue mengultimatum jangan cuma ngandelin atau nungguin gue ngasih kode, gue minta mereka kerjain dulu semua soal sebisa mereka, kan ga lucu kalo ada dari mereka yang bener-bener cuma nungguin gue ngasih kode alias ga ngerjain soal sama sekali, turns out itu kunci jawaban ga valid. Kek mana kauuu ngisi lembar jawaban dengan waktu yang tersisa, ABCDE dengan ngitung kancing?

Hari H tiba, sebelum ke sekolah, kita kumpul dulu di rumah salah satu temen yang lokasinya dekat dengan sekolah, terdistribusi-lah itu kunci jawaban (beserta dengan dosa-dosa dibaliknya hufff). Sebelum masuk ruangan, gue umpetin itu kunci jawaban didalam sapu tangan, dan dihari itu guru pengawasnya killer banget coyyy astaghfirullah. Udah mana ada tragedi penemuan sebaran garam dibawah taplak meja guru, entah siapa dari temen seruangan gue yang ngide untuk naburin garam di meja guru, buat apeee Michael Connor??? Biar itu guru jadi ngantuk gitu??? Hadeh, yang ada itu guru pengawas tambah galak dan makin ketat ngawasnya hadeh...

Setelah 1 jam, dengan 3x bolak balik ngecek jawaban yang match, gue menginfokan bahwa kunci jawaban Matematika tersebut valid. Kek mana lu ngasih kode ke temen-temen lu kalo kunci jawaban itu valid? Pokoknya ya begitu dah. Cukup Allah, hamba, dan temen-temen seruangan hamba yang tau. Apa yang lu dapet dengan bantu temen-temen lu itu? Gue dapet STK, Sekian dan Terima Kasih, ya ga ngarep apa-apa juga sih, yang penting kita aman, selamat, dan lulus.

Sampai ujian selesai, Alhamdulillah semua aman terkendali. Begitu keluar ruangan, gue menghela nafas panjang, dan gue robek-robek itu kunci jawaban dijalan pulang. Sometimes, dulu itu gue bertanya-tanya, darimana mereka dapat kunci jawaban, berapa uang yang mereka keluarin untuk dapetin kunci jawaban tersebut, terus siapa yang membuka amplop soal, siapa yang ngerjain soal-soalnya dan nyusun kunci jawabannya, terstruktur kah pembobolan soal-soal tersebut, atau oknumnya ya orang dalam juga?

Kalo ada dari staf Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membaca blog ini. Ya begitulah realita yang terjadi saat UAN. Horror!


Friday, 3 May 2024

Robek Merobek Tas Kremes

Akhir-akhir ini lagi viral di sosial media, video seorang WNI merobek tas Kremes brand new di hadapan petugas Bea Cukai karena ga terima dikenakan duty and tax sekian puluh juta untuk tas tersebut. Yang bersangkutan mengaku nilai pembelian tas tersebut USD 1,000 sedangkan invoice yang ditemukan oleh petugas Bea Cukai untuk tas tersebut sebesar USD 4,000. Ga tau mana yang bener, namun pada akhirnya tas tersebut dirobek oleh Si Empunya.

Mencoba melihat kejadian ini dari dua sisi. Menurut gue pribadi, Bea Cukai kurang melakukan sosialisasi secara masif mengenai dasar pengenaan dan perhitungan bea masuk dan pajak atas barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Kemudian, mereka harus kerja keras memperbaiki citra mereka di masyarakat yang kadung jelek karena oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena, agak useless kayaknya, ketika udah sosialisasi dari A sampe Z tapi karena image yang buruk, jadi masyarat yaaa ga mau dengerin, ga mau tau, bodo amat, atau justru malah tantrum berkoar-koar kalo BC ini lahan basah. Basah Basah Basah seluruh tubuh🎵~~~ eaaaa...✌🏼

Dari sisi WNI yang baik dan berbudi pekerti, mungkin bisa pro-active untuk cari tau gimana sih skema perhitungan duty dan tax untuk barang-barang baru yang dibeli di luar negeri. Berapa sih kira-kira duty dan tax yang harus gue bayar kalo gue beli tas Karl Lagerfeld buat dibagi-bagiin ke bestie dan sanak saudara gue, wihhhhh kayak siapa tuhhhhh. Kalo Ibu yang itu gue percaya, beliau pasti bayar seluruh duty dan tax-nya tanpa ngedip 🙏🏼



Nah sebagai WNI yang baik, gue mencoba membantu Negara untuk mensosialisikan skema perhitungan bea masuk dan pajak. Here we go...


Contoh kasus :

Pak Sadimin pergi business trip ke Sharjah, sebelum pulang ke Indonesia, beliau mampir ke Mall of Emirates, beliau beli dah tuh heels merk antah berantah semisal Salahputar Ferragagalmoveon untuk istrinya tercinta. Total invoice pembelian USD 3,000. Sekembalinya ke Indonesia diperiksa dah tuh sama petugas BC. Berapa kira-kira total pungutan yang harus dibayar ?

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.04/2017, pembebasan bea masuk dan pajak impor barang bawaan penumpang FOB sebesar USD 500 per orang

Rate of Exchange USD 1 to IDR saat ini IDR 16,000 (NDPBM, nilai tukar yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan bea masuk)


Maka total pungutan yang harus dibayar oleh Pak Sadimin :

Nilai Pabean = USD 3,000 - USD 500 = USD 2,500 x 16,000 = IDR 40,000,000

Bea Masuk (BM) = Tarif Impor x Nilai Pabean >> *10% x IDR 40,000,000 = IDR 4,000,000

Nilai Impor = Nilai Pabean + Bea Masuk = IDR 40,000,000 + IDR 4,000,000 = IDR 44,000,000

*Tarif Bea Masuk (flat) sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.04/2017


Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) terdiri dari :

- PPN

- PPh

- PPnBM *Apabila termasuk kategori barang mewah


- PPN = Tarif PPN x Nilai Impor >>

11% x (40,000,000 + 4,000,000) = IDR 4,840,000

- PPh (dengan NPWP) = Tarif PPh x Nilai Impor >>

7.5% x (40,000,000 + 4,000,000) = IDR 3,300,000

- PPh (tanpa NPWP) = Tarif PPh x Nilai Impor >>

15% x (40,000,000 + 4,000,000) = IDR 6,600,000

*Tarif PPh sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.010/2017


Kita anggap Pak Sadimin punya NPWP ya yeorobun, maka Total Pungutan =

Bea Masuk + PDRI = IDR 4,000,000 + (IDR 4,840,000 + IDR 3,300,000) = IDR 12,140,000

Jadi Pak Sadimin harus membayar duty and tax sebesar IDR 12,140,000


PS: Semisal heels yang dibeli oleh Pak Sadimin adalah exactly Salvatore Ferragamo (bukan merk antah berantah Salahputar Ferragagalmoveon), persentase PDRI-nya berbeda ya yeorobon, karena akan terkategori barang mewah. Next kita akan bahas PPnBM.

Jadi gitu ya kira-kira yeorobun, semoga mencerahkan...


Wednesday, 31 January 2024

62 Tahun

Yuhuuuu Blogger... Whassup!


Padahal hari ini lagi ga ada mood atau ide mau nulis apa. Tapi... Jeng Jeng, lagi bongkar-bongkar dompet nyari kartu BP Jamsostek malah nemuin sepucuk kertas yang lipatannya udah ga karuan. Jadi ada ide deh buat nulis.

Kertas ini berisi projecting masa depan yang ditulis dalam bahasa Inggris pada November 2013, 10 tahun lalu, ketika seorang Erina berumur 22 tahun. Mimpi yang ditulis saat kelas Grammar di Elfast, Kampung Inggris Pare Kediri. Kapan-kapan bahas tentang pengalaman saat menimba ilmu di Kampung Inggris Pare kali ya. Saat itu Miss (Tutor) minta kita untuk menulis mimpi atau projecting diri kita di masa depan, hal-hal apa saja yang berhasil achieved (saat umur diatas 50 tahun). Kalo bahasa sekarang, manifesting mungkin ya.

Pardon my grammar ✌🏻

Erina Novitasari (62 Tahun)   Nov 2013

1. Education

Master degree of business administration in Melbourne University with great GPA > 3.50 (Hahaha saya dan dedikasi saya yang tinggi terhadap pendidikan) Sampe GPA pun detail ditulis cumlaude diatas 3.50 🫠

Hai Erina usia 22 tahun, ini kamu usia 32 tahun yang sedang bicara sama kamu. Terima kasih ya udah striving great efforts dalam hal pendidikan. Bangga sekali saya sama kamu. Kalau orang-orang tanya, "Yang dulu di SD selalu dapet peringkat di kelas, sekarang jadi apa?"  Saya jawab, InsyaAllah jadi orang yang bermanfaat 😄 

Rasullullah SAW bersabda, "Khoirunnas Anfauhum Linnas" sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain

Mimpi kamu untuk study abroad, untuk saat ini belum keliatan hilalnya sih. Kalau menurut Allah itu yang terbaik untuk kamu, pasti Allah kasih jalan. Tapi melanjutkan pendidikan dalam negeri juga bagus kok.




2. Carrier (Ini maksudnya Career wkwkwk)

  • I will be a CEO
  • Business Development Manager in good company, fashionable, and respected manager who is loved by her employee
  • Business woman in traditional culinary, cake rangi. Famous business woman in Indonesia even world, make my own biography book
  • Have my own clothing (line), bag (brand)

Hmmmm... ku tengok-tengok banyak kali cita-cita karir mu ya. Business Development Manager? Sekarang sih kerjaan kamu Impor Koordinator. Kalo jadi Business Development Manager, kamu umur 32 tahun sih kayaknya ga kepengen 😁

Business woman in traditional culinary, cake rangi?  Iya, kamu sesuka itu sama kue rangi, tapi Erina usia 32 tahun sadar kalau kue rangi itu sulit untuk dijadiin bisnis kuliner yang sustain, olahan kopra ga bisa tahan lama sayyy. Terus saya juga ga yakin, tekad kamu untuk meningkatkan kuliner tradisional bisa konsisten? Berat, biar Mamitoko aja 😂 Famous business woman in Indonesia even world? Make my own biography book? Business woman yang terkenal ya? Emang kamu pengen terkenal? Yakin? Bikin Biography Book? Hmmm... kok kamu kepikiran sih? Kamu tau ga, kamu di usia 32 tahun malah pengennya menghindari spotlight.

Have my own clothing (line), bag (brand)? Hmmm... udah ga kepengen lagi sih kayaknya.

I will be a CEO? Alhamdulillah exceed your expectation, jadi komisaris-komisarisan 😂 Punya perusahaan sendiri yang didirikan bersama-sama with your husband, HWE Logistik Solusindo. Baru merangkak est. 2022, masih panjang perjalanannya, semoga sukses, berkembang terus, jaya terus, bisa bertahan dari generasi ke generasi dan bisa membawa banyak manfaat. Aamiin Ya Robbal Aalamiin...


3. Family

I marry a clever man, smart man, one of his hobbies is same with me, reading.
He is funny man, makes me laugh when I am down, makes a joke.
He is responsible, lovely, romantic man, can singing, playing guitar or piano.
I have 3 children, 2 boys, 1 daughter.

Bentar bentar, kamu kok kayak mendeskripsikan jodoh spek karakter manga ya 
😂 Alhamdulillah pada bulan April 2016 kamu menikah, pada bulan Maret 2019 kamu melahirkan anak pertama, seorang anak laki-laki bernama Nafiel Hanan Abqary. Soal laki laki yang nikah sama kamu, dia pinter kok, wawasannya luas, bisa diajak ngobrol topik apapun, mumpuni handle shipment ekspor udara. Karena dia-lah, kamu jadi tertarik sama dunia ekspor impor. He is not funny man, but family man. He is not romantic, but responsible. Bahasa cintanya bukan dengan bunga, tapi rela nunggu (jemput) kamu pulang kerja, nunggu berjam-jam karena lembur dadakan. Dan Alhamdulillah dia tidak memiliki sisi Patriarki dalam dirinya, dia mau membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, nyapu, nyuci baju, nyuci piring, nyetrika, MasyaAllah🥹. Dia ga bisa nyanyi, main gitar, apalagi piano. Tapi dia bisa membaca Al-Qur'an dengan tartil, dia mampu membuat kamu semakin mencintaiNya, semakin mendekatkan diri kepadaNya, dan semakin taat dalam menjalankan segala perintahNya, sesuai dengan doa yang kamu pinta.



Doa yang tertuang di prolog wattpad, cerita lengkapnya ada disini


4. Happiness 

When financial is settle (maksudnya financially stable, financial freedom), have my own house; lovely house, my own car audi. When I go to Paris, visit Eiffel, Dubai, visit Burj Khalifa, travel around the world. Make my parents pilgrimage to Mecca. When I have my own clothing (line), bag (brand). When I have large walking closet (maksudnya walk-in closet) which full of bag, shoes, hermes, furla, braun buffel, accesories. When I can share my wealth in a great amount to the poor or orphan regularly and continuously.

Saya Aamiin-kan untuk kebahagiaanmu Sayang, kebebasan finansial, lovely house sesuai keinginan kamu, mobil audi, Aamiin Ya Robbal Aalamiin. Untuk pergi ke Paris dan Dubai, di usia 32 tahun ini kamu detour, keinginan kamu untuk mengunjungi dua negara ini mulai sirna, karena ada negara top list to be visited. Semoga kamu bisa sholat berjamaah di sebuah kompleks masjid di negara tersebut dengan orang-orang tercinta, nyobain kunafe khas negara tersebut, diwaktu yang tepat dengan fasilitas terbaik, Aamiin Allahumma Aamiin. Pilgrimage to Mecca, keinginan luhur dari jaman masih duduk di bangku sekolah, apalagi bisa beribadah kesana bersama dengan keluarga, orang-orang tercinta. Semoga Allah mampukan kamu untuk bisa memberangkatkan 4 orang tuamu ibadah haji dengan fasilitas terbaik. Semoga Allah undang, pantaskan, mampukan kamu juga untuk bisa beribadah haji saat usia muda, Aamiin Allahumma Aamiin

Dari dulu kamu kepengen banget punya walk-in closet, kamu udah punya banyak inspirasi designnya dari Tumblr dan Pinterest. Sangat dimengerti sih ya, karena kamu tuh highly organized, pengen punya walk in closet agar semua benda yang berkenaan dengan sandang tuh bisa disimpan secara teratur dan terorganisir. Kebayang sih, dari jaman sekolah aja nyimpen uang di dompet harus tersusun rapi dari nominal paling kecil ke paling besar. Ga bisa kalo ngeliat uang 10,000 terus belakangnya 5000, terus 10,000 lagi, ga tahan untuk pindahin sesuai nominalnya. Setiap habis transaksi, uang kembalian pasti langsung harus disusun berurutan sesuai nominal. Ini tuh OCD bukan sih? Pokoknya semoga kamu bisa punya walk-in closet ya Aamiin Ya Robbal Alamiin, jadi ga tersiksa kalo nyimpen baju,  sepatu, aksesoris, dll ga pada tempatnya dan ga teratur berdasarkan kategorinya😆 Dan jangan lupa habit decluttering kamu jangan sampe hilang. Untuk punya tas hermes, furla, kayaknya engga deh, kamu usia 32 tahun ga kepengen banget punya tas branded. Pun pengen punya tas branded, kamu lebih milih merk branded yang ga umum kayak braun buffel. Untuk kalimat projecting yang terakhir, to be honest, saya agak menitikkan air mata, even 10 tahun yang lalu saat kamu baru lulus kuliah, kamu udah punya jiwa sosial, rasa kemanusiaan yang tinggi. Bismillah, InsyaAllah Sayang, tanpa ngeliat berapa jumlah saldo kamu di rekening, kamu bisa donasi beramal dengan nominal besar kepada mereka yang membutuhkan regularly and continuously. Aamiin Allahumma Aamiin...


Wednesday, 24 January 2024

Tak Bisa Membaca dan Menulis

Bismillah...
 
 
Hello Blogger... It's been ages!

Sebelumnya mau minta maaf dulu untuk para readers yang minta contoh dokumen atau info catering dll terkait persiapan wedding. Saya udah lama banget ga buka blogger jadi ga baca komen-komen kalian. Maaf banget yaa...

Here we go...
 
Pagi ini setelah melihat cuplikan Desak Anies di Yogyakarta (Edisi Pendidikan) via Twitter, tiba-tiba keinginan untuk menulis muncul lagi. Eits, saya bukan mau bahas soal capres-cawapres ya, khusus topik tersebut mungkin akan saya bahas ditulisan berikutnya berikutnya berikutnya dan disclaimer dulu bahwa saya bukan pendukung salah satu paslon capres-cawapres. Saya masih belum menentukan pilihan, masih mendalami visi misi paslon capres-cawapres sampai hari ini.
 
Back to topic, di Desak Anies Edisi Pendidikan di Yogyakarta, ada salah satu seorang penanya bernama Zia berusia 15 tahun. Ia bertanya bagaimana sikap Pak Anies mengenai kurikulum di Indonesia yang mana kecenderungan sekolah menyamaratakan kemampuan murid sedangkan kemampuan anak murid tidak semuanya sama, namun berbeda-beda. Kemudian ia juga memaparkan konteks latar belakang dari pertanyaan yang ia sampaikan. Saat di TK kecil dahulu ia mengalami kesulitan membaca, dan juga kondisinya saat itu bahwa ia adalah murid pindahan dari kota lain, dan menurutnya juga usia anak saat TK ialah waktu atau masanya bermain. Hingga akhirnya ada satu momen dimana ia dan orangtuanya dipanggil ke sekolah terkait ketidakmampuannya untuk membaca, bahwa menurut gurunya, Zia mengidap dyslexia. Padahal saat ini di usia Zia 15 tahun ia mampu membaca buku bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan lancar. Disitu menjadi pertanyaan, bagaimana sikap Pak Anies mengenai situasi tersebut? Untuk jawaban lengkapnya bisa dilihat melalui link di bawah ini.




Pak Anies berkata "Di fase pendidikan usia dini, tidak boleh anak-anak diharuskan bisa membaca dan menulis, tidak boleh, itu masa bermain, biarkan anak-anak bermain. Nanti masuk SD baru mulai belajar membaca menulis". Pak Anies juga menyampaikan pengalaman pribadinya bahwa ia masuk TK umur 3 tahun, dan masuk SD umur 7 tahun, beliau mengenyam pendidikan TK selama 4 tahun, dan baru belajar membaca dan menulis saat kelas 1 SD. Kemudian beliau berkata bahwa ia beruntung karena baik orangtua maupun gurunya tidak pernah memaksanya untuk bisa calistung saat TK. Dan beliau sering menyampaikan kepada orang tua "Jangan pernah takut anaknya tidak bisa baca tulis ketika TK, kenapa? karena saya sendiri adalah contohnya. Alhamdulillah besarnya bisa baca dan bisa tulis. Tidak ada yang namanya terlambat belajar calistung, justru itu (usia dini) kesempatan bermain (untuk anak) yang harus dijaga".
 
Saat mendengarkan jawaban dari Pak Anies dan juga cerita singkat Zia saat mengenyam pendidikan usia dini, tiba-tiba bikin saya flashback saat TK dulu. Saya dulu bisa dibilang murid paling malas di kelas, ga ada motivasi untuk sekolah. Setiap disuruh untuk menulis kata sambung atau huruf tegak, belumlah itu tugas selesai, tapi bukunya sudah saya kumpulkan hahaha bener-bener bikin guru gregetan. Udahlah kena bully karena penampilan fisik, rambut keriting, jidat jenong, malas pula 😭

Sebenarnya itu semua jadi lingkaran setan, karena tidak nyaman jadi korban bully atau perundungan, membuat malas untuk sekolah, ga semangat untuk mengikuti kegiatan, muncullah sikap ogah-ogahan untuk mengerjakan tugas, membaca maupun menulis, tambah dibully lagi. Tapi rasanya saat itu, isu bully belum menjadi isu yang concerning jadi ya angin lalu saja. Dan seingat saya sampai ada satu guru yang melabeli saya anak pemalas.



"Rita jangan nangis kalau di ganggu sama temannya, Rita harus berani dan percaya diri" (Catatan Khusus Raport TK Cawu I)

"Rita sayang belajarnya harus tambah rajin" (Catatan Khusus Raport TK Cawu II)

"Kalau Rita ingin pintar belajarnya harus tambah rajin"
(Catatan Khusus Raport TK Cawu III)

Note: Rita adalah panggilan kecil saya


Long story short, setelah lulus saya kembali menginjakkan kaki ke TK tersebut. Saya ikut seorang tante yang hendak survei ingin menyekolahkan anaknya (sepupu saya) di TK tempat saya bersekolah dulu. Dan di hari itu, saya melihat guru yang dulu melabeli saya anak malas. Dari kejauhan saya melihat guru tersebut sambil berkata dalam hati "Bu guru, sekarang saya ranking 2 di kelas, saya bukan anak malas..."

Sama halnya seperti yang Zia alami, saya belum bisa membaca dan menulis saat TK dan ada beberapa faktor dibelakangnya. So please, jangan serta merta melabeli anak pemalas, perkembangannya lamban, hanya karena ia tidak bisa membaca dan menulis.

Dan prestasi akademik memang bukanlah segalanya, tapi pasti ada latar belakang mengapa seorang anak sangat berdedikasi tinggi terhadap pendidikannya.

Dear Nafiel, rest assured, InsyaAllah Mama ga akan memaksa kamu untuk bisa lancar membaca dan menulis saat usia dini. Meskipun kadang, to be honest, Mama ketar-ketir juga kalo ngeliat ada teman seumuran kamu yang udah bisa membaca, menulis, mengaji Iqro, atau sudah banyak hafalan surat-surat pendek. Tiap diskusi kekhawatiran Mama ke Papa, Papa selalu bilang "Udah ga usah banding-bandingin anak". 

Maklumi Mama ya Nak, Mama hanya khawatir tidak mempersiapkanmu dengan baik untuk mengarungi dunia yang keras ini. Dan InsyaAllah Mama juga ga akan menuntut kamu untuk memiliki prestasi akademik yang cemerlang. Setiap anak pasti memiliki potensi yang berbeda-beda, begitu juga dengan kamu. Selagi kamu mau berusaha dan bersungguh-sungguh, apapun hasilnya, kamu tetap anak Mama dan Papa yang membanggakan ❤️


24 Januari 2024


Saturday, 31 December 2016

Review Lamaran Pernikahan

Halo Capengers

Huaaah review terakhir nih, akhirnya fiuuuh *lap keringet* Ok, masuk ke topic list yang terakhir, yakni topic keenam belas, aku akan membahas seputar acara Lamaran. Enjoy reading!


Proposal Cupcakes (Sumber: Pribadi)


Yap, sebelum akhirnya melangsungkan pernikahan, lumrahnya didahului dengan prosesi lamaran (secara resmi). Dimana pihak pria datang ke rumah pihak wanita untuk menyatakan niatnya meminang sang wanita pujaan hati. Dalam acara lamaran juga biasanya akan membicarakan kapan diadakannya pernikahan, dan lainnya. Lamaranku sendiri berlangsung kurang lebih H-2 bulan sebelum hari H. Ya seperti pada umumnya acara lamaran, acara dimulai dengan sambutan dari tuan rumah, penyerahan hantaran, penyampaian niat meminang dari sang pria kepada sang wanita, jawaban sang wanita terhadap niat pinangan tersebut, pemasangan cincin, perkenalan anggota keluarga besar, dan seterusnya. Rundown acara yang aku susun sendiri seperti dibawah ini.


Rundown Acara Lamaran (Sumber: Pribadi)


Untuk seserahan atau hantaran, biasanya tergantung dari adat-istiadat atau preferensi masing-masing. Umumnya terdiri dari kitab suci Al-Qur'an, perlengkapan ibadah, perlengkapan kerja, perlengkapan mandi, hingga makanan atau kue-kue tertentu. Untuk jumlah kotak hantaran yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, namun ada yang bilang katanya harus berjumlah ganjil, katanya lho ya. Berikut list hantaran yang aku buat.



Seserahan Check List (Sumber: Pribadi)



Dan setelah lamaran terselenggara dengan baik dan hikmat. Tugas selanjutnya adalah menyusun panitia untuk Hari-H. Yap, karena acara pernikahan kemarin bener-bener aku dan pasangan yang urus sendiri, aku baru sempet membuat susunan panita setelah acara lamaran selesai. Berikut susunan panitia yang aku buat untuk acara hari H.



Susunan Panita (Sumber: Pribadi)
Klik gambar untuk memperbesar



Ya kurang lebih begitu reviewnya Bridezilla. Untuk yang berminat softcopy ketiga attachment diatas bisa email. Dan yap selesai sudah review wedding preparation ini. Buat kalian yang mau tau apa aja yang aku bahas mengenai wedding preparation bisa kesini ya. Semoga semua postingan ini bermanfaat. Sampai jumpa dipostingan berikutnya. 



Wassalamualaikum Wr. Wb.



30 April 2016
Menggenap








Review Pengurusan Dokumen KUA

Halo Capengers

Masuk ke topic list kelima belas, aku akan membahas seputar pengalamanku mengurus surat-surat atau dokumen ke KUA. Enjoy reading!


Sumber: Pribadi


Well, ngomongin soal ngurusin dokumen ke KUA. Mostly yang ada dibenak para capengers, ngurusnya pasti ribet. Tapi sebenernya engga juga kok. Aku akan coba jelasin alur-alurnya step by step sekaligus dokumen apa aja yang dibutuhkan ditiap tingkatannya.

Here we go


1. Lokasi Akad Nikah

Tentukan lokasi tempat kalian akan melangsungkan akad nikah. Lokasi akad nikah ini penting karena akan menentukan KUA tempat kalian mendaftarkan pernikahan. Apabila kamu dan pasangan, memiliki tempat tinggal dengan kecamatan yang sama dengan tempat akad nikah kalian, maka urusan dokumennya akan lebih mudah. Namun kalau tempat akad nikah berbeda dengan domisili tempat tinggal kamu atau calon suami maka harus mengurus surat izin rekomendasi menikah dari masing-masing KUA.
Misal: aku berdomisili di Jakarta Pusat, pasangan berdomisili di Jakarta Pusat. Dan kami akan melangsungkan akad nikah di Kecamatan Matraman, Jakarta timur. Yang dilakukan adalah masing-masing mengurus surat ke RT, RW lanjut ke kelurahan hingga ke KUA masing-masing tempat tinggal untuk mendapatkan surat rekomendasi menikah yang akan dibawa ke KUA Matraman dan disana kita akan mendapatkan jadwal dan nama penghulu untuk pernikahan kita.


2. Waktu Pengurusan Dokumen

Setelah kita memilih lokasi akad nikah maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengurusan surat yang dilakukan jauh-jauh hari. Persiapan mengurus dokumen surat menikah sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari ya, Bridezilla. Ga mau dong, ga jadi nikah karena ga mendapatkan jadwal penghulu yang udah keburu full. Aku mengurus dokumen-dokumen ke KUA di H-4 bulan, kenapa aku urus dari H-4 bulan? Karena, di bulan aku menikah banyak banget para capeng yang akan menikah juga. Jadi lebih baik antisipasi ya kan.


3. Alur dan Dokumen

- Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah mendatangi RT setempat untuk mendapatkan surat pengantar dengan membawa fotokopi KK dan KTP. Setelah mendapatkan surat pengantar dari RT, kalian membawa surat pengantar tersebut untuk ditandatangan juga oleh RW dengan tetap melampirkan fotokopi KK dan KTP.

- Langkah kedua adalah mendatangi kelurahan dengan membawa surat pengantar yang sudah ditandatangani RT dan RW sebelumnya beserta fotokopi KK, KTP, akte kelahiran, fotokopi KTP orang tua, pas foto ukuran 3×4 (2 lembar) dengan background berwarna biru. Kemudian kelurahan akan memberikan blanko pernyataan belum menikah yang harus ditandatangani diatas materai 6000. Kelurahan juga akan memberikan isian blanko model N yang harus ditandatangani dan distempel oleh pihak kelurahan yakni, Surat keterangan untuk nikah (model N1), Surat keterangan asal-usul (model N2), Surat persetujuan mempelai (model N3), Surat keterangan tentang orang tua (model N4).

- Langkah ketiga adalah mendatangi KUA kecamatan bersama-sama untuk mendaftarkan tanggal pernikahan dengan membawa semua berkas yang sudah diurus sebelumnya yakni,

  • Surat Pernyataan belum menikah
  • Surat Keterangan Untuk Nikah (N1)
  • Surat Keterangan Asal Usul (N2)
  • Surat Keterangan Tentang Orang Tua (N4)
  • Fotocopy KTP calon pengantin 
  • Fotocopy KTP kedua orang tua
  • Fotocopy KTP saksi nikah
  • Fotocopy KK
  • Pas foto 2x3 6 lembar 
  • Pas foto 4x6 6 lembar (background foto berwarna biru / sesuai kebijakan kecamatan setempat)

4. Melakukan pembayaran di bank yang sudah ditunjuk oleh KUA kecamatan setempat sebesar IDR 600,000 (Jika menikah di KUA tidak dikenakan biaya). Setelah melakukan pembayaran, serahkan slip pembayaran ke KUA kecamatan. Kemudian KUA akan memberikan Surat pemberitahuan kehendak nikah (N7) atau surat pendaftaran KUA.

5. Selesai deh! Simpan rapi semua dokumen dan jangan lupa juga untuk meminta nomor telpon dari sang penghulu, supaya nanti panitia dari keluarga kalian bisa berhubungan dengan penghulu di hari H nanti.


Gimana? Ga ribet kan? Sekian review mengenai pengurusan dokumen KUAnya Bridezilla. Sampai jumpa di postingan berikutnya, review yang terakhir, Review Lamaran. Stay tune!